Jumat, 28 Desember 2012

ROTASI BAN

Melakukan Rotasi ban bertujuan untuk mendapatkan umur pemakaian ban yang sama serta mencegah keausan tidak merata.

Ban depan pada mobil berpenggerak roda depan harus memindahkan torsi pengemudian ke steer dan pengereman mobil. Hal tersebut akan menyebabkan keausan lebih cepat dua atau tiga kali  dibandingkan dengan ban belakang yang berputar bebas. Ban belakang pada mobil berpenggerak roda depan lebih rentan terhadap keausan tidak merata yang dapat menyebabkan meningkatnya kebisingan ban dan terjadinya vibrasi.

Contoh rotasi ban yang disarankan oleh JATMA ( The Japan Automobile Tire Manufacturer’s Association ) dan ATMA ( Australian Tyre Manufacturer’s Association ) adalah sebagai berikut :
1   Rubah arah rotasi dari ban yang digerakkan dengan memindahkannya secara menyilang.
2   Pertahankan arah rotasi dari ban penggerak dengan memindahkannya dari depan ke belakang ( mobil berpenggerak roda depan ) atau dari belakang ke depan ( mobil berpenggerak roda belakang ).
3   Rotasi sebaiknya dilakukan setiap 5,000 km untuk ban passenger dan 10,000 untuk ban TB.

Sabtu, 22 Desember 2012

CARA MENANGANI VIBRASI PADA KENDARAAN

Melanjutkan postingan saya yang terdahulu mengenai VIBRASI PADA BAN. pada postingan kali ini saya mencoba memberi sedikit tips untuk menangani dan meminimalkan vibrasi pada kendaraan anda. berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani vibrasi pada ban kendaraan anda
1. Uji Kendaraan ( Tets Drive )
Uji kendaraan dilakukan untuk menentukan seberapa besar tingkat vibrasi yang terjadi. selain itu juga berfungsi untuk mengetahui besar efek dari perbaikan yang dilakukan dibanding sebelum dilakukannya perbaikan
2. Diagnosa
Untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari vibrasi.
3. Periksa Balancing Roda
Ini dilakukan untuk menjamin tidak terdapat ketidaksetimbangan ( out of balance ).
4. Periksa Roda yang Digerakkan
Angkat kendaraan sehingga kedua roda terbebas dari tanah. Putarlah setiap roda pada kecepatan maksimum dengan menggunakan pemutar roda. Biarkan berputar secara bebas sampai pada kecepatan yang lebih rendah dan rasakan jika terdapat vibrasi pada badan kendaraan yang disebabkan oleh ketidaksetimbangan roda (out of balance ).
5. Periksa Roda Penggerak
Pelajari terlebih dahulu instruksi dari pabrik kendaraan sebelum mencoba balancing pada kendaraan dari roda penggerak. Instruksi khusus biasanya untuk kendaraan yang mempunyai limited slip differential, kendaraan berpenggerak roda depan atau berpenggerak empat roda.
6. Balancing Roda
   1.    Off The Car Balancing
Roda dilepas dari kendaraan kemudian di balancing. Setelah itu dipasang kembali ke kendaraan, mungkin masih terdapat ketidaksetimbangan ( out of balance ) dari rem, hub wheel trims, dll. Metoda ini disebut sebagai “ Basic Balancing “.
    2. On The Car Balancing
Roda di balancing dalam kondisi terpasang di kendaraan. Metoda ini disebut sebagai “Finish Balancing”.

Kedua metoda balancing tersebut saling melengkapi antara satu dengan lainnya.
7. Periksa Run Out
Jika roda kelihatan mempunyai keanehan baik radial ataupun lateral, maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah menentukan penyebabnya baik ban maupun pelek.
Mengukur run out dan menandai titik tertinggi :
Ban
letak titik run out

A = Radial Run Out
B = Lateral Run Out
Pelek
C = Lateral Run Out
D = Radial Run Out
E = Radial Run out

8.  Matching
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan titik tertinggi run out, contoh : maksimum run out ban dan pelek terpasang bertepatan / sejajar, maka disarankan agar ban dikempiskan dan diputar posisinya pada pelek, sehingga titik tertinggi dari ban dan pelek saling meniadakan.
matching ban


 

Kamis, 20 Desember 2012

VIBRASI PADA BAN

Vibrasi

atau gangguan pada kendaraan sering disebabkan karena ketidaksetimbangan (out of balance) atau ketidakbulatan ( out of round ) dari putaran roda. Walaupun demikian masih banyak komponen – komponen lain pada kendaraan yang dapat juga menyebabkan vibrasi yang sama, seperti poros putar, pemasangan mesin, rem dan lain – lain. Tingkat kenyamanan yang dikehendaki oleh pengendara secara terus menerus bertambah seiring dengan semakin baiknya kondisi jalan dan semakin nyamannya kendaraan.

JENIS -JENIS VIBRASI
Vibrasi dibagi menjadi 2 golongan yaitu "SHAKE" dan "SHIMMY"

"SHAKE" adalah vibrasi yang terjadi pada arah vertikal atau lateral dari badan kendaraan  dan steer bersamaan dengan vibrasi dari kursi. Shake biasanya tidak dapat dirasakan dengan kecepatan dibawah kira – kira 80 km / jam. Diatas itu bertambah secara menyolok. Penyebabnya adalah biasanya run – out dari roda berlebihan atau uniformity kurang baik.

"SHIMMY" Adalah vibrasi pada steer searah dengan arah putarnya. Shimmy dibagi menjadi dua yaitu:
1. Persistent Vibration : vibrasi yang muncul pada kecepatan rendah berkisar antara 20 sampai 60 km / jam.
2. Flutter : vibrasi yang muncul hanya pada kecepatan tertentu dengan kecepatan diatas 80 km / jam

Penyebab Vibrasi 

Flat Spot
Jika kendaraan disimpan dalam jangka waktu yang lama contoh : sebelum pengiriman, dapat menyebabkan perubahan bentuk pada telapak ban yang bersinggungan dengan permukaan jalan. Ini hanya bersifat sementara dan akan kembali ke bentuk yang normal beberapa saat setelah kendaraan melaju. Gejala perubahan bentuk ini dinamakan “ FLAT SPOT “.  

Di daerah Timur Tengah yang suhu udara maksimumnya dapat mencapai 500C pada musim panas, flat spot yang bersifat permanen dapat terjadi jika kendaraan disimpan di tempat terbuka lebih dari satu bulan. Untuk mengatasi hal tersebut, ban harus di pompa pada tekanan yang lebih tinggi ( dalam hal ban PC : maksimum 3,0 kgf/ cm2 atau 44 PSI ) dan kendaraan harus digerakkan ke depan atau belakang dalam jarak pendek ( kira – kira seperempat putaran roda ) paling sedikit sebulan sekali.

Pemasangan Ban ke Pelek
Pemasangan ban ke pelek dapat mempengaruhi terjadinya vibrasi, maka yang harus diperhatikan pada saat pemasangan ban adalah :
1. Sebelum pemasangan bersihkan pelek terlebih dahulu.
2. Periksalah radial dan lateral run out.
3. Bead harus dilumasi.
4. Periksa apakah ban duduk dengan sempurna pada pelek.


Balancing
Vibrasi biasanya paling banyak terjadi diakibatkan oleh ketidaksetimbangan ( out of balance ). Mesin balancing statis adalah yang paling banyak dipakai, tetapi menggunakan mesin finish balancing juga merupakan hal penting.